WELCOME

Kamis, 26 April 2012

BANGKRUT DI AKHERAT

Dari Abu Hurairah r.a. 

Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?
Mereka menjawab : “Orang yang bangkrut di kalangan kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan tidak pula memiliki harta/barang.”

Rasululloh shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. Namun ia juga datang dengan membawa dosa kedzaliman. Ia pernah mencerca si ini, menuduh tanpa bukti terhadap si itu, memakan harta si anu, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang itu. Maka sebagai tebusan atas kedzalimannya tersebut, diberikanlah di antara kebaikannya kepada si ini, si anu dan si itu. Hingga apabila kebaikannya telah habis dibagi-bagikan kepada orang-orang yang didzaliminya sementara belum semua kedzalimannya tertebus, diambillah kejelekan/kesalahan yang dimiliki oleh orang yang didzaliminya lalu ditimpakan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka.” (HR. Muslim no. 6522)

 Hadist diatas menjelaskan pengertian bangkrut di akherat. Bukan berkaitan dengan harta tapi pada perilaku kita. Jelas sudah bahwa sebagai muslim harus selalu berhati-hati dalam berpikir, dan berperilaku. Bukan hanya menjaga agar diri kita tidak menjadi manusia bangkrut di akherat kelak, tetapi juga kita harus menjaga orang lain agar tidak menjadi manusia bangkrut juga. Untuk diri kita sendiri tentunya selalu introspeksi diri akan perbuatan yang kita lakukan pada orang lain, apakah ada hal yang menyakiti baik sengaja maupun tidak. Sedangkan untuk orang lain hal yang perlu dilakukan adalah tidak membenci atau memendam rasa buruk bila kita diperlakukan tidak sesuai dengan keinginan kita.

Tidak mudah memang membangun kesadaran bahwa di sakiti itu adalah ladang amal buat kita. Tapi dengan cara menjaga kebeningan hati, insyaAlloh kita mampu terhindar berbagai penyakit hati yang dapat membuat kebaikan dan ibadah yang kita jalani habis terkikis karena harus menyumbang kebaikan itu pada orang lain yang kita perlakukan buruk. Saling memaafkan, saling mendoakan dalam kebaikan, tidak memendam kebencian dan dendam adalah hal terbaik yang bisa dilakukan untuk menghindari kebangkrutan di akherat kelak.

Senantiasa memohon kepada Alloh SWT. agar selalu di berikan hidayah untuk dapat menjalani hidup bergaul dengan sesama, beriringan tanpa saling menjatuhkan, tanpa saling membenci dan iri. Tak perlu menuntut banyak pada orang lain agar selalu berbuat baik pada kita, namun kita bisa memulai dari diri sendiri untuk senantiasa berbuat baik pada siapapun tanpa pamrih. Tak ada manusia yang sempurna memang, namun dengan mengucap basmallah, memohon ridho-Nya, kita bisa menjadikan diri kita dan sesama terhindar dari kebangkrutan di akherat..Amien..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar