CINTA..

Kata yang selalu di ucap kala orang merasakan sesuatu yang aneh dalam hatinya, baik itu bahagia maupun duka. Orang memaknai cinta sesuai suasana hatinya.
Kadang cinta dimaknai begitu manisnya bila kebahagiaan sedang meletup2 di dada. Namun tidak jarang orang mengutuk cinta bila hati dan perasaannya kecewa oleh cinta.
Tak ada yang pasti apa makna cinta, karena orang bebas memaknainya sesuai kemauannya.

Yang jelas makna cinta tak kan terasa bila
blum pernah merasakannya.

Bagaimana dengan AKU????
Kurasakan selalu dari masa ke masa.
Memendam cinta.
Entah untuk siapa.
Mulai orang yang tak kukenal sampai orang yang deket dengan aku.
Pengorbanan, kesetiaan, perhatian, kesabaran, bahkan penderitaan.
Berat bila tanpa keikhlasan.
Sebelumnya tak pernah aku berfikir bahwa Allah SWT tidak suka dengan perasaan cinta yang berlebih2an.
Saat aku menyukai seseorang, yang aku tahu aku tulus, percaya dan tidak menuntut apapun dari orang itu.
Total.
Tentunya dengan harapan dia pun akan berlaku yang sama.
Tapi namanya juga dunia, penuh kepalsuan.
Anehnya sampai saat ini aku masih berfikir seperti itu wlo kenyataannya tidak seperti apa yang aku harapkan.
Seorang sahabat pernah menasihatiku untuk tidak berlebihan, takutnya Allah akan cemburu dan klo sudah begitu Allah bisa mengambilnya tanpa kata permisi.
Dan itu pernah terjadi.
Sebuah peringatan bagiku.
Tapi lagi2 aku mengulang hal yang sama.
Entah kebodohan atau kesengajaan.
Dengan satu alasan.
Semua karena aku percaya janji Allah, apa yang ditanam, wlo sebesar biji dzarah, kebaikan akan dibalas dengan kebaikan.
Pada akhirnya aku sadar bahwa : " Mencintai seseorang sekedarnya dan bencilah seseorang secukupnya, karena boleh jadi yang kita cintai nantinya kita benci, yang di benci bisa dicintai".
Semua aku sandarkan niat mencintai Allah SWT dengan harapan Allah akan menyeleksi perasaanku pada orang yang benar2 aku butuhkan untuk dunia akheratku.
Dan dari waktu ke waktu proses penyeleksian itu masih berjalan.
Tapi benarkah kegagalan yang aku alami berkali2 memang seleksi Allah SWT?
Ato hanya alasanku saja bahwa semua yang muncul bukan orang yang aku kehandaki.
Sepertinya tidak, ada sih sebagian.
Tapi seiring berjalannya waktu aku lebih dewasa memaknai semua yang terjadi.
Wlo blum sempurna aku layak tersenyum melihat perubahanku.
Yang jelas, suatu saat akan ada laki2 yang beruntung memasuki lapangnya hatiku.
Tapi, apakah dia akan beruntung?
Setidaknya aku berharap dia merasa begitu.
:)